Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

my autobiography


MASA KELAHIRAN

Tanggal 3 Juli 1994, saat itu untuk pertama kalinya aku melihat dunia luar. Aku lahir di Depok di bidan terdekat dari rumah Ombang, kakak dar ayahku. Saat kelahiran, ayahku tidak ada di samping ibu karena sedang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Oleh karena itulah, ibu menginap di Depok yang kebetulan ada nenekku yang bisa menjaga ibu di hamil tuanya. 
Atas kesepakatan kedua orang tua, aku di beri nama Fairuz Khairunisa dengan harapan akan menjadi perempuan yang tidak hanya cantik namun baik akhlaknya juga. Fairuz artinya sebuah batu permata yang berwarna kehijau-hijauan dan Khairunisa yang artinya adalah perempuan yang baik. Tak lama setelah pemberian nama itu, kakekku, ayah dari ibu, memberiku nama Widiati yang artinya selalu ingat pada Tuhan. Namaku pun menjadi Fairuz Khairunisa Widiati.

MASA KANAK-KANAK

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adikku bernama Irbah Arifa, lahir pada tanggal 3 Juni 1997. Waktu itu, ketika aku baru mendapatkan adik, aku merasa mempunyai saingan karena adikku selalu saja mendapatkan perhatian dari ibu. Namun, setelah beberapa bulan perasaan itu mulai berkurang sedikit demi sedikit.
Aku di masukkan ke Playgroup di dekat rumah ketika berumur tiga tahun. Aku adalah anak yang pendiam jika di lingkungan yang baru. Tapi akan jauh berbeda sikapku jika ada di dekat teman dekat dan adikku. Setiap hari setelah pulang dari Playgroup, aku akan menghampiri teman-teman sebayaku di sekitar rumah untuk mengajak mereka bermain.Pernah aku bertindak nekat pada waktu itu. Salah satunya ketika aku sedang bermain di depan rumah temanku ada sebuah motor lewat, semua temanku menyingkir ke pinggir jalan tapi aku malah ke tengah jalan seperti mau menantang motor itu. Untungnya aku selamat.
Aku tinggal di bekasi dari tahun 1994 sampai September 1998. Ketika itu ayahku bekerja d perusahaan swasta dan ibuku bekerja sebagai psikolog di Jakarta. Tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi. Hal itu memberikan dampak pada perekonomian keluargaku. Ayahku di PHK. Orang tuaku sempat berbisnis keci-kecilan dalam beberapa bulan.
Seperti kata orang, kalau sudah rezeki tidak akan ke mana-mana. Pada tahun itu juga, ayahku berhasil lolos ujian CPNS. Beliau pun dapat bekerja di Universitas Lampung dengan syarat harus mengambil pendidikan Master. September 1998 akupun pindah ke Bandung karena ayahku akan melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung.

MASA TK

Waktu di Bandung, aku di masukkan ke TK Muhammadiyah. Satu-satunya kenangan dari TK itu adalah ketika sedang senam lantai yang di saksikan para orangtua.Ketika itu, murid-murid melakukan gerakan kelenturan dan tidak semuanya bisa melakukan itu. Kebetulan saat itu tubuhku cukup lentur dan bisa melakukan dengan baik gerakannya. Tiba-tiba, instruktur senam itu menghampiriku dan mengangkatku yag amsih dalam keadaan jungkir balik. Ternyata aku di bawa ke depan panggung untuk di jadikan contoh anak-anak lain.
MASA SD

Pada saat aku berumur 6 tahun aku di masukkan ke SD negeri terdekat dari rumah. Teman-teman SD-ku kebanyakan adalah tetanggaku sendiri dan juga teman bermain sehari-hari.
Saat kelas satu SD, aku paling suka pelajaran membaca karena aku paling lancar membacanya di kelas dan sering maju ke depan. Sejak di Playgroup aku menulis memakai tangan kiri. Ibuku sengaja membiarkannya dengan tujuan agar perkembangan otak kanan dan kirinya seimbang. Suatu hari pada saat pelajaran menulis, akupun menulis memakai tangan kiri. Bu Guru yang mengajarku menghampiri dan menegur agar mengganti memakai tangan kiri. Karena setiap hari aku selalu memakai tangan kiri waktu menulis akupun sering dimarahi oleh guruku itu untuk memakai tangan kanan. Seajak sering di marahi aku menjadi terbiasa memakai tangan kanan sampai sekarang. Penerimaan rapor kelas satu aku mendapat ranking di kelas.
Bagiku, Bandung adalah tempat yang menyenangkan karea mempunyai teman-teman yang baik dan akrab dan juga banyak tempat menarik disana.Tanpa terasa ayahku telah menyelesaikan studinya pada tahun 2001. Keluargaku pun pindah ke Bandar Lampung.
Di Bandar Lampung, aku di daftarkan di sebuah SD Tunas Harapan di kelas dua SD. Di sana bagiku tidak terlalu berkesan. Setiap harinya aku berjalan kaki dari rumah ke sekolah karena tidak begitu jauh. Aku hanya sempat bertahan satu tahun di SD itu. Kenaikan kelas aku minta di pindahkan ke SDIT Permata Bunda. Permintaankupun dikabulkan. Aku sangat senang sekali bersekolah di situ. Teman-temanku sangat ramah dan bersahabat. Kenaikan kelas, aku mendapatkan peringkat pertama lagi. Prestasiku semakin meningat di SDIT. pada waktu kelas empat aku sudah mampu menghafal satu juz alquran yaitu juz 30.
Ketika aku kelas empat, ayahku akan melanjutkan studinya lagi di Malaysia. Aku dan kelurgakupun pindah lagi. Waktu aku pindah aku baru saja terima rapor kelas empat semester satu. Di malaysia, aku di daftarkan di Sekolah Kebangsaan Kajang Utama (SKKU). Sistem pendidikan di Malaysia di mulai pada bulan Januari untuk semester barunya. Jadi, aku harus mengulang lagi kelas empat semester satu. Di Malaysia teman-temanku tidak begitu mengasyikkan seperti di Indonesia. Aku hanya menikmati enaknya tinggal di sana adalah ketika aku dan keluargaku jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat menarik di Malaysia. Aku kembali lagi ke Indonesia pada bulan Desember 2007 (setelah aku pembagian rapor kelas satu SMP di Sekolah Menengah Kebangsaan Kajang Utama). Waktu itu, aku pindah ke Madiun karena ayahku belum selesai studinya sedangkan ibuku sudah selesai. 

MASA SMP
Di Madiun aku,ibu dan adikku tinggal di rumah kakek.Aku di daftarkan ke SMP 2 Madiun. Saat itu aku harus mengulang lagi kelas satu SMP semester 2 karena perbedaan tahun ajaran baru tadi. Di madiun aku punya banyak teman akrab. Masa-masa SMP adalah yang paling menyenangkan sampai saat ini. Tahun 2010 aku mengikuti UN untuk yang pertama kalinya di Indonesia. Hasilnya cukup memuaskan walaupun tidak mencapai target.Tapi tidak mengapa, aku akan beerusaha ketika SMA nanti.
MASA SMA

Ketika ayahku sudah selesai studinya, kami semua berkumpul kembali di satu rumah di Bandar Lampung. Di sini aku sekolah di SMAN 2 Bandar Lampung (Smanda) salah satu SMA negeri favorit di Lampung. Pengalaman pertama MOSku ada di Smanda karena sebelumnya aku tidak pernah mengikuti MOS. Di sini aku perlu banyak beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dari lingkungan di Jawa. Awalnya aku mengikuti 3 ekskul yaitu musik tradisional (mustrad), karya ilmiah remaja (KIR) dan rohani islam (rohis) tapi saat ini aku telah berhenti dari mustrad karena jadwal yang bentrok dengan rohis dan aku lebih memilih rohis. Pengalaman awalku berada di sini adalah aku mengikuti TONPARA semacam pasukan pengibar bendera. Rasanya menyenangkan mempunyai pengalaman ini. Aku berharap semua prestasiku akan meningkat di SMA ini.



0 comments:

Posting Komentar